Vaksinasi Hib bertujuan untuk melindungi seseorang dari
penyakit yang disebabkan oleh kuman Haemophillus influenza tipe b (Hib).
Haemophllus influenzae bukahlah virus influenza, tetapi
merupakan suatu bakteri. Terdapat 2 jenis kuman ini yaitu yang berkapsul dan
yang tidak berkapsul. Tipe yang tak berkapsul umumnya tidak ganas dan hanya
menyebabkan infeksi tenggorok dan infeksi telinga (congek’an). Tipe yang
berkapsul terbagi dalam 6 serotipe dari a sampai f. Di antara 6 serotipe
terebut, serotipe b (Hib) merupakan serotipe yang paling ganas dan merupakan salah
satu penyebab kesakitan dan kematian pada bayi dan anak usia kurang dari 5
tahun.
Infeksi akibat bakteri Hib menyebabkan radang selaput otak
(meningitis), radang paru (pneumonia), infeksi sendi dan jaringan kulit yang
luas, serta infeksi sekitar pita suara yang berpotensi menyebabkan kematian.
Risiko tinggi terkena infeksi bakteri ini adalah usia di
bawah 5 tahun dan anak yang berada di lingkungan padat, termasuk keluarga besar
dalam 1 rumah dan anak yang dititipkan di TPA. Namun semua anak berpotensi terkena
infeksi ini karena dewasa ini anak sudah mulai disekolahkan pada usia 3 tahun
bahkan lebih dini (kelas kelompok bermain A dan baby class).
Jadwal vaksinasi Hib
·
Vaksinasi Hib diberikan sebanyak 4 kali, yaitu pada
usia 2, 4, 6 dan 18 bulan.
·
Bila seorang bayi atau anak terlambat
mendapatkan vaksinasi ini maka vaksinasi tetap dapat diberikan
(dikejar/catch-up). Demikian pula bayi yang terputus jadwal vaksinasi Hib nya,
misal karena sakit atau pindah tempat tinggal, maka vaksinasi tetap dapat
dikejar tanpa harus mengulang dari awal.
Efek samping vaksinasi Hib
Hampir tidak pernah terjadi efek samping yang mengganggu,
baik berupa demam maupun bengkak pada lokasi penyuntikan. Bila terjadi demam
dapat diberikan obat penurun panas dan bila terjadi bengkak dapat dilakukan
kompres hangat pada paha yang bengkak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar