Halaman

Sabtu, 08 Februari 2014

Nutrition : Malnutrition

Mengapa anak saya kurus?
Mengapa berat badan anak saya sulit naik?
Dua pertanyaan di atas merupakan 2 kalimat yang sering dilontarkan oleh orangtua, terutama ibu, kepada dokter. Hampir selalu para ibu telah putus asa dengan berat badan anak yang sulit sekali naik. Kalaupun naik, tidak lama kemudian anak sakit dan berat badannya cepat turun, seringkali besar penurunannya lebih besar dibanding kenaikan berat badan yang dicapai. Sehingga seiring dengan pertambahn usia, berat badan anak akan makin menjauhi garis normal pada grafik pertumbuhan bahkan seringkali sudah berada pada garis paling bawah ataupun di bawah garis.
Sebagian besar anak mulai menunjukkan berat badan yang sulit saat memasuki usia 1 tahun. Hal tersebut seringkali oleh orangtua dianggap wajar, dikatakan karena anak sudah banyak geraknya, berjalan, berlari dan melompat. Tidak jarang pula orangtua menganggap anaknya kurus karena dulu mereka pun kurus saat masih kanak-kanak. Setelah beberapa lama berat badan anak tidak pernah bertambah, barulah para orangtua mulai resah. Mereka mulai menyuruh anak untuk banyak makan dan minum susu. Namun hal tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan sudah disajikan makanan yang enak sekalipun, anak tetap memilih camilan, permen, dan sejenisnya.
Mengapa ? Karena pada manusia proses makan itu sebenarnya adalah proses belajar. Banyak orangtua yang tidak memahami hal ini. Selain itu, orangtua juga belum memahami jumlah dan jenis makanan apa yang harus diberikan pada anak untuk menghindari si anak mengalami kurang gizi.
Tidak jarang seorang anak minum susu dalam jumlah banyak namun tetap kurus dan sakit-sakitan. Ternyata si anak tersebut menderita alergi susu sapi sehingga tidak bisa menerima susu sapi dan harus menggunakan susu soya. Bahwa gejala alergi susu sapi bukan hanya merah-merah di kulit, itu pun belum banyak dipahami. Orangtua kerapkali menyangkal anaknya alergi susu sapi karena tidak merah-merah di kulit. Hal ini yang menyebabkan kondisi dan fungsi saluran cerna si anak makin parah dan tidak mampu menyerap nutrisi dengan optimal.
Pola BAB (buang air besar) anak juga mencerminkan fungsi saluran cerna anak. Anak yang sering sembelit atau sebaliknya “terlalu rajin” BAB umumnya memiliki pola makan yang kurang baik sehingga mempengaruhi berat badannya. Sembelit dan diare yang berlangsung lebih dari 3 bulan umumnya menunjukkan adanya masalah pada saluran cerna anak dan sangat tidak cukup dengan hanya diobati dengan obat yang berfungsi melunakkan feses (tinja) ataupun mengentalkan diare.
Demikian banyak faktor yang mempengaruhi berat badan anak. Konsultasikan masalah berat badan anak Anda. Berat badan yang optimal pada anak bukan sekadar tentang penampilan, tapi paralel dengan tumbuh kembang, kecerdasan dan daya tahan tubuh anak.
Jangan biarkan masalah berat badan mengganggu tumbuh kembang, kecerdasan serta daya tahan tubuh sang buah hati. Cari dan temukan penyebab berat badan anak Anda tidak sesuai dengan usianya. Solusi dan jalan keluar yang tepat hanya dapat diperoleh melalui analisis yang tepat. Berat badan kurang tidak melulu diatasi dengan vitamin penambah nafsu makan.
Konsultasi Gizi diadakan hari Senin–Sabtu di praktek Jl. Dharmahusada 176 Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar