Kenali Alergi dan Buah Hati pun akan Tumbuh Sehat dan Ceria
Anak K, laki-laki usia 5 tahun, menderita batuk selama setahun terakhir. Sekitar 2 minggu setelah obat dari dokter habis, batuknya akan kambuh lagi. Anak K diharuskan pantang makan ayam, telur, seafood, coklat dan es krim. Namun batuknya tetap sering kambuh meskipun sudah tidak mengkonsumsi makanan-makanan tersebut. Setelah K menjalani tes alergi, tampak bahwa hasil yang positif alergi secara bermakna adalah jamur udara. Dan ternyata memang dinding rumahnya banyak yang keropos/pecah-pecah dan basah. Setelah dinding-dinding yang pecah dan lembab itu diperbaiki, batuk anak tersebut mereda secara bermakna. Yang paling menggembirakan adalah si anak kini dapat menikmati makanan-makanan yang selama ini dilarang : udang, ayam, coklat, es krim, keju, dan ternyata anak tersebut tidak batuk setelah mengkonsumsi makanan-makanan tersebut.
Anak J, laki-laki usia 4 tahun dengan berat badan 24 kg, saat usia 8 bulan mulai menunjukkan gejala grok-grok dan berat badan yang sulit bertambah bahkan cenderung turun karena seringnya sakit. Sebelumnya berat badan J sesuai dengan usianya bahkan di atas rata-rata. Dari kedua orangtua didapatkan riwayat alergi. Kedua orangtua J semula tidak dapat menerima bahwa J menderita alergi susu sapi karena J tidak pernah menunjukkan tanda merah-merah ataupun bentol pada kulit. Terlebih lagi saat disarankan agar J mengkonsumsi susu soya. Berbagai pendapat yang mengatakan bahwa kandungan nutrisi susu soya tidak setara dengan susu sapi, susu soya menyebabkan anak laki menjadi “feminim”, rasa susu dan bau soya yang tidak enak, membuat orangtua J keberatan. Namun karena J tampak makin kurus, asupan makanan padat juga minim dan tampak tidak aktif, akhirnya orangtua J mulai memberikan susu soya kepadanya. Berkat pemahaman yang baik, tekad serta ketelatenan dari ibu J, J sedikit demi sedikit mau minum susu soya dan berat badan mulai naik, grok-grok menghilang, dan jarang sakit. Saat sudah berusia 3 tahun, J juga bisa mengkonsumsi kue dan coklat tanpa batuk yang mengganggu. Berat badannya pun baik bahkan mencapai garis paling atas pada kurva pertumbuhan. Saat ini J sudah duduk di kelas TK A dengan kecerdasan yang baik. Seharusnya J sudah bisa beralih ke susu sapi namun ibu J mengatakan J lebih menyukai susu soya dibanding susu sapi. Jadi pendapat bahwa susu soya membuat anak tidak bisa gemuk dan rasanya tidak enak, tidaklah benar.
Alergi didefinisikan sebagai suatu reaksi simpang pada sistem imunitas tubuh dimana terdapat kondisi hipersensitivitas (terlalu sensitif) dari tubuh terhadap suatu zat (baik yang dihirup, ditelan ataupun melalui kontak kulit). Dewasa ini pemahaman terhadap alergi semakin luas dan ternyata banyak penyakit yang berlangsung lama (kronis) ternyata berpangkal pada alergi yang tidak disadari.
Alergi merupakan suatu penyakit yang diturunkan (bersifat genetik) namun ada pula seseorang yang menderita alergi padahal tidak terdapat riwayat alergi dari keluarga. Alergi dapat timbul segera setelah seseorang terpapar alergen (zat yang menyebabkan alergi) namun dapat pula gejala baru tampak setelah beberapa hari, minggu, bahkan beberapa bulan. Hal inilah yang menyebabkan pasien tidak menyadari bahwa suatu zat merupakan penyebb kondisi alerginya.
Gejala alergi dapat tampak pada saluran cerna, saluran napas, kulit, dan terberat dapat menyebabkan gangguan pada sirkulasi darah yang berujung pada kematian. Sehingga sangat perlu diketahui zat yang menyebabkan untuk dapat dilakukan pencegahan karena gejala yang ssat ini ringan tidak selalu menjamin gejala berikutnya tidak berat. Namun pada beberapa kasus, zat yang menyebabkan alergi tidak dapat diidentifikasi dengan tepat bahkan banyak pasien yang sudah pantang berbagai macam makanan pun masih tetap mengalami kekambuhan alerginya. Hal yang seringkali akhirnya menyebabkan frustasi.
Tes alergi dapat membantu mengidentifikasi sehingga kejadian alergi dapat dicegah dan menghindari pencegahan (termasuk pantang makanan) yang tidak perlu. Pantang makanan sangat berpotensi menghambat tumbuh kembang anak dan merenggut indahnya masa kecil seorang anak.
Konsultasikan masalah alergi anak Anda. Temukan penyebabnya. Jangan biarkan alergi menghambat potensi sang buah hati.
Konsultasi dan tes alergi diadakan tiap hari (Senin s/d sabtu) di Jl. Dharmahusada 176 Surabaya.
Alergi merupakan suatu penyakit yang diturunkan (bersifat genetik) namun ada pula seseorang yang menderita alergi padahal tidak terdapat riwayat alergi dari keluarga. Alergi dapat timbul segera setelah seseorang terpapar alergen (zat yang menyebabkan alergi) namun dapat pula gejala baru tampak setelah beberapa hari, minggu, bahkan beberapa bulan. Hal inilah yang menyebabkan pasien tidak menyadari bahwa suatu zat merupakan penyebb kondisi alerginya.
Gejala alergi dapat tampak pada saluran cerna, saluran napas, kulit, dan terberat dapat menyebabkan gangguan pada sirkulasi darah yang berujung pada kematian. Sehingga sangat perlu diketahui zat yang menyebabkan untuk dapat dilakukan pencegahan karena gejala yang ssat ini ringan tidak selalu menjamin gejala berikutnya tidak berat. Namun pada beberapa kasus, zat yang menyebabkan alergi tidak dapat diidentifikasi dengan tepat bahkan banyak pasien yang sudah pantang berbagai macam makanan pun masih tetap mengalami kekambuhan alerginya. Hal yang seringkali akhirnya menyebabkan frustasi.
Tes alergi dapat membantu mengidentifikasi sehingga kejadian alergi dapat dicegah dan menghindari pencegahan (termasuk pantang makanan) yang tidak perlu. Pantang makanan sangat berpotensi menghambat tumbuh kembang anak dan merenggut indahnya masa kecil seorang anak.
Konsultasikan masalah alergi anak Anda. Temukan penyebabnya. Jangan biarkan alergi menghambat potensi sang buah hati.
Konsultasi dan tes alergi diadakan tiap hari (Senin s/d sabtu) di Jl. Dharmahusada 176 Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar