Vaksinasi campak bertujuan untuk melindungi seseorang dari
penyakit campak.
Penyakit campak (gabag/tampek) adalah penyakit akut yang
disebabkan oleh virus campak yang sangat menular pada bayi dan anak. Penularan
virus ini melalui udara pernapasan, bukan akibat bersentuhan kulit dengan kulit penderita campak yang penuh dengan
bercak merah.
Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, batuk pilek yang
berat, mata merah dan ruam merah seluruh tubuh. Selam bertahun-tahun kejadian
penyakit campak telah memakan banyak korban namun masyarakat belum menyadari
bahaya yang sesungguhnya. Masyarakat hanya sebatas mengkhawatirkan bercak-bercak
merah pada kulit. Mereka tidak memahami dan menyadari komplikasi yang sangat
berat akibat penyakit ini. Komplikasi penyakit campak adalah terjadinya radang
paru yang berat, diare berulang dan berkepanjangan serta kerusakan otak yang
permanen.
Penyakit campak dengan berbagai komplikasinya yang berat
sebenarnya dapat dicegah dengan vaksinasi Campak. Vaksinasi campak diberikan
pada bayi usia 9 bulan dan diulang 5 tahun kemudian.
Efek samping vaksinasi campak
- Demam pada hari ke 4-6 setelah penyuntikan vaksin campak. Demam umumnya ringan dan berlangsung antara 1-2 hari. Meskipun demam ini sangat jarang terjadi namun sebaiknya orangtua tetap memantau suhu bayi pada hari 4-6 setelah vaksinasi.
- Ruam atau bercak kemerahan dapat terjadi pada sebagian kecil bayi, biasanya terjadi pada hari ke 7-10 setelah penyuntikan dan berlangsung selama 2-4 hari.
Cara mengatasi efek samping vaksinasi campak
- Bila terjadi demam, dapat diberikan obat penurun panas sesuai yang disarankan oleh dokter. Bila demam cukup tinggi dan atau berlangsung lebih dari 2 hari, segera bawa bayi ke dokter untuk memastikan apakah demam tersebut adalah efek samping vaksin campak ataukah ada infeksi lain.
- Bila terjadi ruam segera bawa ke dokter, juga untuk memastikan apakah ruam tersebut akibat vaksin campak ataukah akibat infeksi virus lainnya.