Halaman

Senin, 31 Maret 2014

Tes Alergi : Apa Manfaatnya?

Alergi merupakan suatu kondisi dimana tubuh secara berlebihan bereaksi terhadap suatu zat (hipersensitif). Tubuh individu dengan alergi akan menganggap berbahaya suatu zat yang pada orang normal tidak berbahaya. Misalnya : seseorang akan mengalami sesak napas bila mengkonsumsi udang padahal udang tidak berbahaya bagi mereka yang tidak alergi udang.

Seseorang dengan alergi umumnya memiliki riwayat keluarga alergi namun pada sebagian kasus (5-15%) dapat pula tidak memiliki anggota keluarga alergi. Alergi tidak dapat dihilangkan.  Alih-alih dihilangkan, riwayat alergi sedikit banyak akan “diwariskan”pada keturunannya. Alergi tidak dapat dihilangkan namun dapat dicegah dan dikontrol.

Bila zat yang menyebabkan alergi diketahui oleh individu yang bersangkutan,maka timbulnya gejala alergi akan dapat dicegah. Namun tidak jarang penyebab alergi tidak diketahui atau saling tumpang tindih. Hal ini seringkali menyebabkan gejala alergi terjadi terus-menerus dan menyebabkan penderita tidak dapat lepas dari obat alergi bahkan jatuh dalam kondisi frustasi.

Mari kita perhatikan kasus di bawah ini :

Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa ke praktek dengan keluhan batuk berulang sejak usia 2-3 tahun. Batuk berkurang bila minum obat dan akan timbul kembali setelah obat habis. Pasien selama ini mengkonsumsi susu formula berbahan kedele (soya) dan hanya makan daging sapi. Pasien tidak diperbolehkan mengkonsumsi daging ayam, telur, ikan laut dan makanan laut lain (misalnya udang ). Makanan hampir  selalu direbus atau di tim, jarang sekali digoreng, Untuk camilan pasien hanya boleh makan roti tawar, tidak boleh makan coklat, es krim, keju. Oleh orangtua, pasien juga sangat jarang bepergian misalnya ke mal karena seringnya sakit. Namun pasien tetap batuk; hampir tiap 2-4 minggu selalu ke dokter.

Pasien disarankan untuk menjalani tes alergi. Dari tes alergi didapatkan hasil bahwa pasien tidak menunjukkan alergi terhadap bahan makanan yang selama ini dihindarinya. Tes positif hanya terhadap jamur udara dan hasilnya sangat mencolok. Dan ternyata memang dinding rumah pasien sangat lembab dan hampir seluruh dinding di rumah berjamur akibat rembesan air.

Orangtua pasien kemudian memindahkan sementara pasien ke rumah nenek.  Selama “mengungsi” ternyata batuk pasien berkurang secara bermakna. Dan yang lebih menggembirakan, pasien dapat makan semua makanan yang selama ini dilarang dan ternyata semua makanan yang dianggap “berbahaya” itu tidak menyebabkan batuk. Hal ini menyebabkan status gizi pasien bertambah baik dan pasien dapat menikmati masa kecilnya.

Dari kasus di atas jelaslah bawa penyebab alergi sedapat mungkin diketahui agar kualitas hidup pasien tidak terganggu. Terdapat 2 jenis tes alergi, yaitu dengan pemeriksaan darah dan tes kulit. Tes darah relatif sulit dilakukan pada anak apalagi bayi karena jumlah darah yang dibutuhkan cukup banyak, selain itu biaya pemeriksaan sangat sangat mahal.

Tes kulit merupakan tes alergi yang umum dilakukan pada bayi dan anak. Cara pemeriksaan adalah : pada lengan  diteteskan bahan-bahan yang akan diuji dan kemudian digores (bukan ditusuk) tanpa perlu berdarah. Dalam waktu 30 menit akan tampak kemerahan pada zat yang menimbulkan alergi pada individu tersebut.

Keakuratan tes kulit sangat tergantung pada kualitas bahan yang digunakan. Selain itu perlu digunakan peralatan yang tidak menakutkan dan menyakitkan anak sehingga tidak menyebabkan trauma fisik maupun psikis.

Tes alergi merupakan alat diagnostik yang sangat penting. Perlu disadari bahwa dengan tidak diketahuinya dengan tepat zat yang menimbulkan alergi, hidup dan aktivitas anak akan terganggu yang selanjutnya akan mengganggu tumbuh kembang anak dan menurunkan kualitas hidup anak. Anak pun terus-menerus harus mengkonsumsi obat alergi. Hal ini sangatlah memprihatinkan.


Tes alergi dapat dilakukan di praktek Dharmahusada 176 Surabaya, Senin – Sabtu (pagi dan sore). 

Hubungi 08569876259 atau PIN 25f1b04f untuk perjanjian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar