Penyakit Kaki Tangan Mulut
Penyakit Hand Foot and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit kaki- tangan-mulut ditemukan pertama kali di negara Selandia Baru pada tahun 1957. Penyebutan infeksi ini dengan “Flu Singapore” sebenarnya kurang tepat karena pada penyakit ini sangat jarang atau tidak ditandai dengan flu (batuk, pilek, radang tenggorok). Istilah “Singapore” disebabkan pernah terjadi wabah HFMD yang sangat luas di Singapore. Hal ini dapat dipahami karena infeksi ini sangat menular.
Apakah penyebab HFMD itu dan bagaimana cara penularannya?
HFMD disebabkan oleh virus yang termasuk golongan picornaviridae.
Penyakit ini cukup banyak diderita dan sangat menular. Penularan terjadi
melalui kontak udara pernapasan dan percikan air liur.
Masa inkubasi HFMD berkisar antara 3-6 hari, artinya penderita terinfeksi udara yang mengandung virus penyebab HFMD sekitar 3-6 hari sebelum timbul gejala pertama kali.
Bagaimana gejala HFMD?
Gejala HFMD umumnya berupa demam, mudah lelah, terasa lemah dan nafsu makan berkurang, ataupun rewel pada bayi. Gejala pada kulit tampak sebagai bercak pada telapak tangan dan kaki serta kulit sekitar mulut dan hidung. Bercak selanjutnya berubah menjadi bintil ataupun gelembung yang berisi cairan. Gejala ini hampir mirip dengan cacar air ataupun herpes. Bercak ataupun bintil ini terasa gatal dan pada dewasa akan terasa sangat gatal
Bercak dan bintil pada rongga mulut dapat berubah menjadi sariawan, baik pada selaput lendir bibir, pada langit-langit rongga mulut maupun tepat pada tempat menelan yang menyebabkan asupan makan dan cairan berkurang akibat rasa nyeri dan pedih. Demam pada HFMD tidak terlalu tinggi (sekitar 37-37,5⁰C). Bila terjadi demam tinggi biasanya disebabkan asupan cairan
sangat berkurang sehingga menyebabkan dehidrasi.
Bagaimana pengobatan HFMD?
Sama hal nya dengan infeksi virus, HFMD tidak memerlukan pengobatan. Virus akan reda dengan “perlawanan” dari daya tahan (imunitas) tubuh penderita. Penderita disarankan untuk banyak istirahat dan memperbanyak asupan nutrisi.
Masalahnya, pada HFMD – seperti infeksi virus lainnya – akan terjadi kelemahan tubuh, nafsu makan yang berkurang bermakna ditambah dengan sariawan pada rongga mulut yang menyebabkan bukan hanya nyeri namun juga pedih bila tersentuh cairan apalagi makanan.
Karena proses penyembuhan sangat tergantung pada daya tahan tubuh maka penderita harus dibantu agar tidak tersiksa. Demam, gatal, serta berkurangnya nafsu makan harus diatasi sehingga dapat istirahat dan asupan
nutrisi terjamin.
Daya tahan tubuh sangat berperan pada penyembuhan HFMD. Bayi/anak dengan status gizi yang baik dan asupan makan/susu sehari-hari yang baik akan lebih cepat sembuh dibanding dengan bayi/anak dengan status gizi kurang terlebih dengan asupan gizi harian yang kurang memadai.
HFMD sangat jarang menyebabkan penderitanya dirawat inap, kecuali pada kondisi tubuh yang sangat lemah, status gizi yang kurang ataupun terjadi dehidrasi yang cukup berat akibat sariawan yang hebat pada rongga mulut. Meskipun sangat jarang, namun dapat terjadi pula komplikasi HFMD berupa peradangan pada otak ataupun selaput otak dan kelumpuhan. Pada kulit dan kuku dapat terbentuk sisik dan terjadi pengelupasan yang cukup hebat.
Pengobatan HFMD sangat berbeda dengan pengobatan cacar air maupun herpes. Oleh karena itu penting untuk membawa anak berobat ke dokter agar anak mendapat penanganan yang tepat.
Bagaimana cara mencegah terjadinya penularan HFMD?
Cara mencegah HFMD adalah dengan mencegah paparan atau kontak dengan mereka yang sedang menderita HFMD. Namun hal tersebut tidaklah mudah karena banyak kasus tidak diketahui tertular dari siapa. Hal tersebut dapat dipahami karena virus ditularkan melalui udara dan udara dapat beredar kemana-mana.Berbeda dengan cacar air, HFMD juga tidak dapat dicegah dengan vaksinasi karena belum tersedia vaksin untuk mencegah HFMD. Hal lain yang sangat berbeda dengan cacar air adalah bahwa cacar air hanya terjadi sekali seumur hidup sedangkan HFMD dapat terjadi berulang kali karena tidak terbentuk antibody setelah sembuh.
Meskipun HFMD tidak dapat dicegah, namun kita sebagai orangtua dapat memperpendek masa sakit dan mencegah komplikasi HFMD dengan membentuk daya tahan (imunitas) tubuh sang buah hati dan segera membawanya berobat tidak jatuh dalam kondisi yang sangat lemah.